Jakarta (cvtogel alternatif)— Jaringan Kemandirian Nasional (JAMAN) menegaskan bahwa sektor pangan harus menjadi instrumen strategis dalam memperkuat ketahanan nasional Indonesia. Menurut JAMAN, pangan tidak hanya sekadar kebutuhan dasar, melainkan faktor kunci yang menentukan stabilitas sosial, ekonomi, dan keamanan negara.
“Pangan adalah fondasi kemandirian nasional. Tanpa ketahanan pangan yang kuat, sektor lain seperti energi, industri, dan pertahanan akan mudah goyah,” ujar perwakilan JAMAN dalam pernyataannya, Jumat (17/10/2025).
Konsep ini sejalan dengan visi pemerintah untuk membangun kedaulatan pangan nasional, melalui sejumlah kebijakan strategis seperti program Food Estate, cadangan pangan pemerintah, serta transformasi pertanian menuju digitalisasi dan mekanisasi.
Salah satu program prioritas yang disebut mendukung visi ini adalah Program Pangan Gratis, yang menyasar puluhan juta keluarga prasejahtera untuk memperkuat daya tahan pangan rumah tangga. Pemerintah juga tengah menata Cadangan Pangan Pemerintah (CPP) dan memperkuat peran lembaga seperti Bulog dan Badan Pangan Nasional (Bapanas) agar dapat menjaga stabilitas harga dan pasokan.
Menurut JAMAN, menjadikan pangan sebagai instrumen strategis berarti menjadikannya alat pertahanan non-militer — yang dampaknya langsung terhadap ketahanan sosial dan stabilitas politik.
“Krisis pangan dapat memicu krisis sosial. Karena itu, pangan harus diposisikan setara dengan sektor pertahanan dan energi,” tegasnya.
Namun, upaya tersebut tidak lepas dari tantangan, seperti ketimpangan distribusi antarwilayah, ketergantungan impor bahan pangan, dan ancaman perubahan iklim. JAMAN menilai, kunci keberhasilan kebijakan ini terletak pada sinergi antara pemerintah pusat, daerah, pelaku usaha, dan masyarakat petani, serta konsistensi kebijakan lintas periode pemerintahan.
Dengan strategi terpadu dan berkelanjutan, JAMAN meyakini Indonesia mampu mencapai swasembada pangan dan memperkuat posisinya sebagai negara berdaulat secara ekonomi maupun politik.
“Pangan bukan hanya soal perut, tapi soal masa depan bangsa,” tutup pernyataan JAMAN.